..and the cold is never bothering me anymore..

Wrong is wrong, even if everyone is doing it..

Right is right, even if no one is doing it..

Minggu, 27 Desember 2009

ciuman..

ciuman..

tundukkan bulu matamu
dan kau bisa membayangkan wajahku--
ak tersenyum...

bukalah mulutmu, berbicaralah dengan hatimu
dan kau bisa melihat jiwaku--
aku menunggu...

letakkan lenganmu di sekeliling pinggangku
dan kau bisa merangkul keraguanku--
aku gemetar...

lekatkan bibirmu di bibirku
dan coba tangkap aku--
aku jatuh...

Ibu-ibu di kreta..

Hari ini aku kembali duduk di kreta lama jurusan Solo-Jogja yang paling sering kutumpangi sepanjang hidupku..
Puji Tuhan aku ga ketinggalan kreta,
yang slama ini uda kayak hobi bagiku.
Aku duduk di tempat kesukaanku,
yaitu pinggir yang dekat kaca.
Aku ngga suka di pinggir dekat jalan,
karna saat aku ngantuk,
pilihannya cuma 2 antara jatuh di pelukan sebelahku ato jatuh dipeluk lantai kreta.
Enak kalau sebelah kita cowo ganteng,aku pasti dengan sukarela menjatuhkan diri kepadanya..hehe.

Selalu ada banyak hal yang terjadi di dalam kreta,
karna kreta berisi banyak orang dengan kehidupannya masing-masing.
Begitu pula denganku,
kalau sedang stres di rumah,ak paling suka naek kreta.
Entah menikmati pemandangan, ndengerin mp3 player dengan volume 24 (batas maksimal 30, tapi ngga aku polin karna terakhir kali aku lakuin itu yang ada aku budeg+nyasar sampe Kutoarjo) atau mendengarkan pembicaraan orang-orang sekitarku.

Sperti yang aku lakukan sekarang..
Saat tiba di stasiun kedua, banyak orang berebut tempat duduk..dan orang yang beruntung duduk di sebelahku pas dan depanku adalah 2 ibu dengan 1 anak..
Maksudku, si anak itu adalah anak dari si ibu gendut..sedangkan si ibu kurus adalah orang yang kebetulan ketemu di kreta juga..jadi bukan 1 anak dengan ibu tiri dan ibu kandung..hehe..
Gtau ada angin apa, si ibu gendut mulai cerita tentang kehidupan pribadinya.
Ngga ketinggalan pula mempromosikan anak yang duduk di sebelahnya kepada si ibu kurus. Bahwa si anak tersebut pintaaaaar skaaliii (menurut ibunya).
Si ibu gendut berkata bahwa anaknya itu mirip dengan bapaknya.
Kalau kuperhatiin sih bner juga karna si ibu itu gendut dan agak hitem, sedangkan si anak sangat putih dan mancung seperti orang Arab. Mungkin si ibu gendut cerita seperti itu karna ga pengen dikira pembantunya si anak cakep kali ya?hehe..
Ibu gendut dan anaknya itu baru pulang dari Ngawi, tapi maen Solo dulu sebelum pulang Jogja. Mereka ke Ngawi dalam rangka menjenguk ibunya si ibu gendut (jadi,neneknya si anak cakep). Tah kenapa si ibu gendut dengan bangganya berkata ke pada si ibu kurus bahwa walupun mereka dari kalangan orang kaya namun sudah terbiasa mudik tanpa membawa apapun ke kampung halamannya, hal itu disambut dengan tawa ibu kurus dengan kalimat "iya,saya juga..hihihihi" (aku bingung, pelit ko malah bangga???)

Pembicaraan pun beralih ke masalah yang lebih dalam, bukan masalah kolor tapi masalah intern keluarga masing-masing.
Si ibu gendut cerita bahwa adeknya menikah dengan cewe matre sehingga sering dilarang untuk kumpul dengan keluarga besarnya karna si istri matre takut dimintai duit oleh keluarga si suami. Kebetulan si adek itu adalah anak kesayangan ibunya si ibu gendut. Sehingga saat ibunya sudah sakit parah, beliau memanggil-manggil nama anak kesayangannya. Namun istri si adek yang matre itu sepertinya tidak rela dan mulai marah-marah.
"Biarin aja kata saya..sukur deh ibu saya sakit,jadinya adek saya mau ga mau harus pulang ke rumah untuk nengok ibu", bgitu kata si ibu gendut. (aku yang waktu itu lagi maem permen langsung keselek, ko bisa ada orang yang seneng liat ibunya sakit ya??)

Waktu itu mp3ku lagi muter lagu Gives You Hell by All American Rejects,
"pas banget lagunya ni" , pikirku waktu itu..hehe..
Sejenak aku melamun sendiri, memikirkan kenapa aku balik lagi ke kota ini. Untuk beberapa waktu aku fokus ke lagu dan ke pemandangan di luar.
Ngga ada bunyi sms atau telpon yang selama ini selalu menemani perjalananku karna toh hape aku matiin.
Saat aku kembali ke peradaban atau lebih tepatnya kembali mendengarkan ibu-ibu tersebut,
cerita sedang berlanjut ke masalah Malaysia (ko bisa??jangan tanya aku,kan tadi lagi sibuk sendiri..hehe..)
Ternyata usut punya usut, si ibu gendut itu suaminya jadi dosen di Malaysia. Karna lagi booming tentang si udin yang ketangkep waktu itu (noordin maksudku..bukan bakso pak udin deket kos..hehe) makanya crita berlanjut ke Malaysia.
Si ibu-ibu itu cerita tentang perkampungan orang-orang Inggris yang ada di tengah hutan Malaysia, sehingga itulah alasan Indonesia tidak berani melawan Malaysia soalnya Malaysia dekengannya banyak *masih menurut ibu gendut sih* (karna aku belum pernah ke Malaysia, jadi ya aku percaya ajalah..hehe).

Tiba-tiba mp3ku muter lagunya Five for Fighting..
Ak langsung nyanyi dengan suara lirih sambil monyong-monyongin bibir biar ngga kluar suaranya..
Tapi tetep aja si anak cakep keliatan kaget dan ngeliatin aku terus..*belum pernah liat cewe cantik paling*
Bodo amat dah,pikirku saat itu..
Liriknya masuuuk banget sama frustrasiku waktu itu..

It may sound absurd...but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed...but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me..

haha..emang sih aku bukan Superman,
tapi manusia sok tegar macem aku pun juga berhak nangis kan?
capek juga rasanya keliatan kuat di depan orang-orang..
capek diminta jadi begini dan begitu untuk orang-orang yang kita sayang..

Saat lagunya selesai,
aku kembali mendengar suara ibu-ibu itu.
Kali ini cerita berlanjut ke kisah cinta Mayangsari dan Bambang Triatmojo (sekali lagi jangan tanya aku kenapa bisa nyambung ke sini..hehe..)
Setelah puas berkoalisi untuk maki-maki Mayangsari karna ngambil suami orang, *hasrat ibu-ibu emang ngga bisa dilawan*
cerita bersambung ke kisah cinta tante-ponakan antara Raffi Ahmad dan Yuni Shara..
Ngga tau kenapa ibu-ibu ini menggebu-gebu sekali masalah gosip.
Untung penderitaanku selama 1 jam lebih berakhir karna kreta sudah hampir sampai stasiun pertama di Jogja.
Saat turun di peron, tiba-tiba aku kangen ibuku dan berharap semoga beliau ngga bertingkah seperti ibu-ibu di kreta tadi tanpa sepengetahuanku.
Ngga lucu banget kalau tar tiba-tiba ada tetangga yang menyapa dan menanyakan apakah aku masih suka diare kalau dipaksa maem sambel atokah masi suka demam kalau kena gerimis..hiks..tau darimana lagi kalau bukan nyokapku tercintah itu yang cerita..

Like no air..

Dimana-mana yang namanya pacaran itu adalah proses pembelajaran.
Belajar untuk mengenal karakter baru yang kadang sangat lain dari karakter asli kita.
Belajar empati dan menempatkan diri jika kita dalam posisi yang sama dengan pasangan kita, dan yang paling utama adalah belajar menerima segala kekurangan dan kelebihan.

Umumnya kita hanya bisa menerima bagian yang kedua, yaitu kelebihan.
Kita hanya mau tahu apakah pacar kita ganteng, pintar atau olahragawan.
Tapi kita tidak mau terima bagian yang pertama atau kekurangannya yaitu seandainya pacar kita hobinya flirting, haus kasih sayang atau bahkan jealous-an.

Untuk orang sepertiku yang sudah biasa menjalin hubungan tanpa status, dimana kita tidak punya kewajiban menjaga perasaan pasangan kita, sangatlah susah saat kita sudah memulai hubungan yang serius dalam sebuah ikatan pacaran dimana ada yang namanya komitmen.
Dulu saat tanpa status, kita bisa dengan gampangnya jalan-jalan dengan lelaki yang berbeda baik dengan status teman ataupun "teman". Bisa sms-an dengan semua lelaki yang kita mau tanpa ada yang ngamuk.

Parahnya lagi jika pacar kita juga punya jiwa petualang yang sama dengan kita.
Dulu ada temenku yang bilang bahwa mahluk dengan jiwa petualang adalah mahluk paling "jerk" sedunia, karna bisa dengan mudahnya "buka cabang" dimana-mana.
Lalu bagaimana jika 2 mahluk "jerk" berpasangan??
Rasanya seperti teriris pisau paling tajam sedunia atau seperti jari kita kemasukan duri yang paling halus dimana saat kita pegang rasanya akan perih sekali.
Itu yang kualami saat aku dan pacarku mulai belajar membuka masa lalu kami masing-masing.
Dadaku terasa sesak saat dia mengatakan bahwa dia kecewa aku sms cowo laen saat sedang bersamanya. Walaupun status cowo itu memang hanya teman.
Paru-paruku juga seperti kehabisan udara saat dia mengaku telah mengsms cewe lain dan mengajaknya jalan saat dia stres karenaku, padahal aku aja ga tau apa kesalahanku hingga dia bisa stres karnaku.
Belum lagi jika dia menyindir dengan panggilan sayang dari masalaluku, rasanya seperti hukuman yang tak kunjung usai.

Pernah dia menanyakan apakah aku serius menerimanya.
Apakah aku dalam keadaan sadar saat menjawab IYA.
Apakah aku tidak pernah berpikir telah menerima orang yang salah.
Jujur aku ga pernah berpikir seperti itu.
Aku memang tau sedikit "kisah klasiknya" saat kita pertama kali kenal dan aku kadang ilfil dengan beberapa sifatnya dulu.
Tapi dia adalah orang bisa membuatku belajar percaya.
Suatu hal yang mustahil kulakukan dan kadang aku pikir tidak akan pernah aku lakukan lagi karna pengalamanku yang terdahulu.
Dengannya aku belajar percaya.
Dengannya aku belajar mengakui isi hati.
Dengannya aku belajar jujur pada diriku sendiri.

Aku menghargai dan menyayanginya,
karna dia tidak bukan orang yang plin-plan,
bukan pula orang yang cepat panas cepat dingin,
dimana awalnya aja ngomong suka tapi ga brani untuk memperjuangkan cintanya.

Aku juga ga tau dapet keberanian darimana untuk menerimanya,
karna latar belakang kita yang hampir semuanya berbeda.

But,
bukan aku namanya kalau nyerah gitu aja.
Dia adalah mahluk yang sama denganku.
Dengan sifat petualang yang sama.
Jadi kalau aku bisa menghandle diriku sendiri, berarti aku juga bisa mengusahakan diri untuk menghandlenya.
Pasangan yang baik adalah pasangan yang tidak berusaha mengubah sifat pasangannya,
tapi sama-sama belajar menggunakan kelebihannya masing-masing untuk mengcover kekurangan pasangannya.
Yang aku tau sekarang adalah aku menyayanginya, dan aku terima dia apa adanya.
Dan yang terutama,aku akan berjuang..

akibat sebuah sindiran manis..

Dalam sebuah keinginan ada sebuah harapan..
Dalam sebuah kisah ada sebuah perdebatan..
Jika hatimu terluka, hatiku mungkin lebih terluka..
Tak pernah ku berpikir mengapa diriku bisa mencintaimu?
Ku rela kau senang, walaupun hatiku terluka.

Ku ingin memilikimu,
sepenuh hati, jiwa dan ragaku..
Tapi ku tak tahu apa yang akan terjadi nanti..
Yang ku tahu hatiku sekarang masih untuk dirimu..
Bukan untuk siapapun..
Kan kujaga dirimu..

Jika suatu saat nanti,
kita tak bersama lagi..
Ku mohon,
jangan lupakan diriku..

ich liebe dich so..

*Senin, 28 Desember 2009 jam 8.30*
by : schaatze


note:
pertengkaran cuma gara2 iseng nyindir aku pake nama panggilan lelaki yg terdahulu..
akhirnya dia ngasi puisi ini..cukup menohok..haha..

Selasa, 08 Desember 2009

chapter 4 - Kaca

kaca..
sarana narsis bagi sebagian wanita..
pajangan bagi sebagian orang..

hakekatnya,
sebagai refleksi diri..
pantulan wajah secara harafiah..

harusnya,
tiap orang hendaknya punya "kaca"nya masing-masing..
supaya tau bagaimana bersikap..
bagaimana menempatkan diri..
dan bagaimana melihat dari sudut pandang orang lain..

apakah enak rasanya diacuhkan?saat kita ternyata sedang "mengacuhkan" perasaan orang lain..
apakah nyaman rasanya diinjak?saat kita ternyata sedang "menginjak" harga diri orang lain..
apakah menyenangkan rasanya ditikam?saat kita ternyata sedang "menikam" hati orang lain dengan dusta kita..


sampai kapanpun kita adalah manusia,
yang takkan pernah sempurna..
walaupun entah sesempurna apa kita melihat diri kita di "kaca" masing-masing pribadi..


jadi,
jangan berharap mendapatkan pasangan hidup manusia yang sempurna..
karna kita takkan pernah dapat..
sebab saat kita merasa mendapatkan seseorang yang cocok,namun lepas..
ternyata orang tersebut juga mencari manusia yang sempurna,
yang tidak dia dapatkan dalam diri kita..

chapter 3 - Pengalaman

Aku bahagia,
karna aku tengah berada di tengah-tengah orang-orang yang aku sayang,
aku berinteraksi dengan penuh semangat,
tanpa sadar bahwa mataku menoleh pada sosok itu.

Muka yang kotak,
mata yang menantang,
rambut jabrik yang rada ga jelas,
rahang yang sama,
yang umumnya menunjukkan dari daerah mana dia berasal.

Pria itu asyik berbicara dengan orang-orang disekelilingnya,
seolah tak peduli dengan orang lain yang tak mengenalnya,
sampai mata kami bertemu..

Aku mulai curi-curi pandang,
karna jelas tatapan tadi menggangguku, mengusikku,
Namun aku masih tetap terjaga dalam pembicaraan dengan orang-orang yang aku sayang.
Hingga,
salah satu orang disebelahku menoleh pada pria itu dan berkata “Lae!”
dudukku mulai tak tenang dan aktingku mulai buyar,
karna pria itu mulai pindah mendekati tempat kami duduk.
aku mulai gusar, karna sepertinya lirikanku bersambut.

Sorenya,
pesan asing muncul di hapeku.
Dari pria itu! pekikku dalam hati, tahu darimana dia nomorku?
dengan muka seperti anak kecil yang menemukan es krim,
aku mulai membalas pesan-pesannya dengan penuh semangat.

Pria itu sangat lihai,
dalam merangkai kata maupun dalam mengolah tindakan, pikirku dalam hati.
Bahkan perasaan dan naluriku mengatakan itu,
namun aku ingkari,
karna aku nyaman bersamanya,
menghabiskan sebagian besar waktuku dengannya.

Belum genap 7 hari aku mengenalnya,
tapi dia telah melakukannya,
dengan sangat terampil pula,
kebodohan pun akhirna aku katakan sebagai kepolosan,
untuk mengingkari bahwa aku SALAH.

Akhirna memang benar terjadi,
dia meninggalkanku,
7 hari pula setelah dia melakukan “itu”,
dia berkata akan menyepi dalam “gua-nya”,
dengan alasan bahwa dia hanya bingung,
karna dia seperti baru tersadar bahwa dia hanya bisa menganggap aku sebagai adek.

Walaupun aku sempat berpikir bahwa aku tidak kehilangan apa-apa,
tapi tetap saja aku merasa bodoh!
karna aku kecolongan, meskipun bukan harta paling berhargaku.
dan karna materi-materi psikologi yang aku pelajari di kampus,
seperti tak berfungsi saat aku tengah menghadapinya di dunia nyata.

Kata orang,
pengalaman adalah guru yang paling berharga.
Memang itu benar,
namun ada juga yang lain ternyata,
yaitu pendapat orang yang mengatakan,
“aku ga sreg dek, sama orang itu”

chapter 2 - Tukang Tampar

aku mengenalnya,
karna dia orang terdekat dari lelaki yang paling kusayang,
aku mengenalnya,
sebagai pribadi yang sama seperti lelaki yang paling kusayang itu,
bahkan bila tinggi, warna kulit, agama mereka sama..orang pasti mengira mereka kembar..
karena faktor idealisme yang mereka anut belakangan.

Namun,
dia jauh lebih kasar..
dalam berpikir dan juga dalam melontarkan kata-kata,
mungkin juga dalam tindakan,
walaupun aku belum pernah merasakannya.

Dia jauh dari kata sensitif,
kata-kata paling baik yang dia lontarkan setiap mendengar curhatanku, hanya “hmmm…”
itu jauh lebih baik daripada frase lain seperti,
“tampari aja orang itu” atau “mati aja ndut”
seringkali aku sakit hati dan mengeluh,
aku bertanya,”kok kasar banget sih sama aku, padahal cuma aku kan yang tahan denganmu?”
umumnya dia akan menjawab, “iya ee, ya maaf deh..gitu aja ngambek”

Tapi aku sayang dia.
bukan karna aku masokis yaitu golongan orang yang senang disiksa,
bukan karna senang ngeliat dia pasrah dan menyerah saat aku mulai narsis,
bukan karna senang mendengarnya mengucapkan kata-kata “lelaki pada umumnya” yang sebelumnya ga mungkin dia ucapkan,
bukan karna kasihan dengan hidupnya,
tapi karna cuma dia yang mau mencelaku dengan berbagai cara supaya aku sadar dan ga meratapi nasib lagi.
Dia juga membuktikan,
ga hanya sm aku tapi juga dengan orang-orang di sekelilingnya yang selama ini meremehkannya,
bahwa dia dapat hidup karna harapannya,
dan itu membuatku juga brani berharap atas hidupku sendiri.

DiRty LittLe SecRet…

 Tiap orang pasti punya rahasia. Itu pasti. Terkadang ada yang malu rahasianya terbongkar dengan cara menutupinya setengah mati. Tapi ada juga yang urat malunya udah agak putus macem aku yang malah bangga cerita-cerita..haha..dengan maksud supaya orang tidak melakukan kesalahan yang sama. (ngeles mode ON)
 Aku sangat suka anak-anak, terutama yang modelnya kayak Baim yang bintang pilem cilik itu. Yang putih, gembul, uda gitu pipinya tumpah kemana-mana. Rasanya pengen dicemol pipinya tiap saat+dikeloni tiap bobok (jadi gausa beli guling). Kebetulan waktu aku kecil dulu, sekitar kelas 2 SD, di deket rumahku ada anak model begitu. Namanya Johan, umurnya sekitar 3 atau 4 tahun tapi badannya uda guede buanget. Yah,kloningannya Baim gitu deh. Aku sama adekku yang masih TK suka maen ke rumahnya dan main sama tu bocah. Bapaknya Johan namanya Pak Kejon, pelukis dari Bali. Jadi saat bapaknya sibuk ngelukis dan ibunya pergi tah kemana, kami berdua main sama anaknya. Karna gemes, aku suka gendong-gendong si Baim,eh Johan maksudku. Tapi yang namanya anak kecil tu kadang belum bisa mikir panjang, jangankan pas kecil dulu, sekarang aja aku masi susah mikir panjang (hehe). Alhasil, Johan yang beratnya cuma beda tipis sama aku yang uda SD nekat kugendong. Niatnya mau kududukin ke kursi tapi malah jatuh di lantai. Sampai bunyi “makgedebuk” gitu karna lantai ternyata ngga tahan menahan berat tubuhnya yang aduhai. Awalnya dia diem aja. Sampai akhirnya keluar buletan pink memar gitu di jidatnya yang mulus itu. Setelah beberapa belas detik terdiam penuh kecanggungan+tatapan mata adikku yang seakan bilang “hayooo looo” itu membombardirku, si kecil itu pun tantrum atau istilah kerennya jerit-jerit. Akhirnya pak Kejon pun datang tergopoh-gopoh dan bertanya kepada kami berdua “kenapa Johan?diapain?”, akupun cepat menjawab “jatuh sendiri pak dari kursi”. Cerdas, tapi jahat..haha..saat itu adikku cuma bisa manyun. Dan kami berdua pun pulang ke rumah dengan kepala menunduk. Semenjak saat itu kami tidak pernah lagi maen ke rumahnya dan adikku sering memerasku dengan sejumlah permen atau maenan ga mutu laennya sebagai uang tutup mulut..huft.
 Aku juga sangat suka anjing. Rumahku bahkan selalu penuh dengan bulu yang bertebaran dimana-mana. Tapi lucunya aku ngga pernah beli anjing, entah anjing ras atau cuma anjing kampung tu semuanya pemberian. Tapi ada salah satu anjing yang bukan pemberian, kami sekeluarga menganggapnya datang sendiri. Alkisah, suatu pagi saat pembantuku nyapu halaman, dia menemukan anjing jenis herder warna coklat tua tertambat di pintu gerbang lengkap dengan kalung tak bernama dan tali rantainya. Anjing itu jinak dan cakep sekali sampai pembantuku yang notabene jijik sama mahluk bulu itu aja sampai suka. Kami sekeluarga kasian kalau dia sampai diambil orang jahat (karna di perumahanku sering ada penangkapan anjing liar oleh oknum tak bertanggung jawab yang kemudian berakhir dijual ke sate jamu), sehingga anjing tersebut kami masukan ke teras rumah namun masih dengan tali terikat di gerbang dan gerbang dibiarkan sedikit terbuka. Sayangnya sampai sore menjelang malam, tidak ada seorangpun yang mengambil anjing itu. Aku jadi teringat sinetron di tipi dimana ada anak hasil hubungan gelap yang kemudian diletakkan di depan rumah orang lain supaya dipelihara (lhah,hubungannya sama anjing ini??haha), kali aja tuannya pengen anjingnya kami rawat (ngarep mode ON).
 Anjing tersebut kami namakan Pluto dan kami rawat terus sampai akhir hayatnya dulu. Beberapa bulan setelah anjing tersebut meninggal, pembantu kami sempet denger gossip bahwa itu adalah anjing milik Keluarga Johan..haha..tambah merasa bersalahlah aku. Makanya setiap lihat sinetron yang ada Baimnya, aku merasa semi ketawa dan semi takut. Ketawa karna kebodohanku dan takut kalau si Baim itu ternyata memang Johan yang sudah berganti nama, kemudian menuntut ganti rugi atas kepalanya yang benjol atau karna kehilangan anjingnya. Untung di salah satu infotainment, aku pernah lihat bapak-ibu si Baim dan thanks GOD itu bukan Pak Kejon..haha..

Kiss…

 
 Hari ini hujan cukup deras. Aku kebetulan sudah mandi dan bahkan makan malam. Suatu hal yang cukup mukjizat kulakukan karna kemalasanku yang sudah melegenda itu. Jangankan makan, jam segini saja belum tentu aku sudah mandi. Semua itu dikarnakan aku puasa..hohoho..yak, kalian tidak salah baca para fansku. Aku yang notabene hobi makan,ngemil dan sebangsanya ini bisa puasa dan bahkan kuat tanpa sahur..huahaha. Aku tidak akan membahas puasaku dan alasan kenapa aku melakukannya. Aku hanya bingung mau ngapain di saat hujan yang entah kenapa membuat aku nyaman ini. Keadaan dimana aku tidak sedang berada di luar rumah dan tidak terkena rintiknya yang selalu sukses membuat aku demam itu. Hujan kali ini aku suka karna anginnya jadi adem sehingga tiba-tiba semua pikiran yang sudah numpuk di otakku bagai tempat sampah kosan yang belum dibuang selama seminggu menjadi lancar aku tuliskan dalam Microsoft Word ini.

 Cerita kali ini tentang pria dan wanita. Prianya adalah seekor Jerapah dan wanitanya adalah seekor Sapi. Mereka berdua sebenarnya sudah kenal lama karna mereka 1 peternakan dan teman dekat Jerapah adalah teman Sapi juga. Tapi mereka tidak pernah berbicara satu sama lain. Mereka baru bertemu di ajang pencarian jodoh antar ternak di internet. (hebat ya hewan jaman sekarang?haha..). Sapi tersebut memang sedang mencari “tulang iga”nya yang tak kunjung ketemu dan seringkali dikecewakan oleh sapi-sapi jantan yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan Jerapah tersebut sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta karna saking banyaknya disakiti oleh jerapah betina. Alhasil dua mahluk berkaki 4 yang sama-sama sudah rusak hatinya itu bertemu secara maya di internet. Mereka berkomunikasi dengan baik sejak saat itu, namun belum pernah bertemu secara langsung karna kebetulan Sapi sedang bertualang ke kota lain untuk mencari peternakan baru yang mau menerimanya.

 Sapi adalah betina yang sangat suka jalan-jalan. Dia suka melihat tempat-tempat baru. Dia juga cukup attractive, murah senyum dan suka melucu walaupun physically dia tidak sexy seperti sapi-sapi kebanyakan. Hal itu membuat dia gampang disukai oleh “jantan”nya atau hewan-hewan lain yang berbeda kelamin. Namun dia adalah magnet bagi pejantan yang cukup br*ngs*k..(haha). Sedangkan Jerapah adalah pejantan yang cerdas dibanding jerapah seangkatannya. Dia adalah jerapah yang cukup royal terhadap pasangannya namun karna sudah acapkali dikecewakan membuat dia menjadi agak pelit dalam berbagi atau dalam menunjukkan perasaannya.
 Akhirnya setelah beberapa lama berkomunikasi, mereka sepakat untuk bertemu. Rencananya Sapi akan pulang ke kotanya yang lama dimana Jerapah masih menetap di situ. Jerapah yang menjemput Sapi di bandara (hiyaah,emang hewan boleh naik pesawat?). Walaupun pesawat Sapi delay 3jam namun Jerapah tetap setia menungguinya. Finally mereka pun bertemu. Cukup canggung pada awalnya namun akhirnya suasana dapat cair karna sifat Sapi yang cukup ceplas-ceplos dan tidak kenal malu itu. Mereka lalu berjalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama. Selama kurun waktu itu, Jerapah memperlakukan Sapi dengan baik. Bahkan saat Sapi mulai demam karna jetlag, Jerapah memperbolehkan Sapi tidur di kandangnya. 

 Sayangnya Jerapah ini cukup agresif sifatnya. Saat Sapi tidur, dia sempat curi-curi kesempatan untuk mengelus pipi Sapi yang mulus itu (gimana caranya ya?hihi),bahkan akhirnya sempat mengecup pipi saat Sapi sudah agak terbangun. Sapi yang masih jetlag akibat 12 jam perjalanan, masih setengah sadar dengan apa yang terjadi. Namun apa yang Sapi takutkan pun akhirnya terjadi. Mereka terlibat dalam hubungan fisik layaknya pasangan ternak pada umumnya, seperti pelukan, usap-usap kepala dan yang terakhir adalah kissing. Untungnya Sapi cukup tegas untuk masalah ini. Dia hanya mau dicium selain di mulut. Hal ini sempat membuat Jerapah agak maksa..haha..tetapi dapat dimaklumi. Sempat Sapi menanyakan kenapa Jerapah ingin mencium bibirnya. Kata Jerapah, hal itu dilakukan untuk membuktikan apakah masing-masing pihak mempunyai rasa satu sama lain atau tidak. Bila terasa biasa saja berarti memang mereka tidak saling suka, namun bila saat kedua bibir beradu ada rasa seperti melayang di udara maka mereka dianggap saling suka. Hal ini sempat terasa menggelikan bagi Sapi karna untuk menghalalkan teori tersebut apakah berarti Jerapah harus mencobakan eksperimen ini kepada setiap jerapah betina yang sedang dekat dengannya?berarti seperti coba-coba?atau seperti mencari sepatu baru?bila sudah dicoba dan dirasa tidak sreg maka akan ditinggalkan?namun ini kan berhubungan dengan mahluk hidup, bukan barang seperti sepatu yang bisa seenaknya ditinggalkan.

 Sapi cukup pintar dalam hal ini. Karna walaupun dia sudah berkali-kali merasakan jatuh cinta dan bahkan berpasangan dengan berbagai macam pejantan. Namun Sapi tidak pernah kissing dengan 1 pejantan pun. Dia sempat kebobolan kissing on the mouth oleh pejantan yang bukan pasangan resminya karna terbawa situasi dan akhirnya ditinggal oleh pejantan tersebut dengan berbagai macam alasan yang non-sense. Hal itulah yang membuat Sapi berpikir seratus atau bahkan seribu kali untuk melakukan kissing tersebut. Walaupun dia akui bahwa perlakuan Jerapah yang seringkali memeluk atau mengusap kepalanya itu membuatnya merasa disayang, tapi dia juga kadang risih jika Jerapah mulai terasa menggebu-gebu karna Sapi rasa itu bukan perasaan sayang namun cuma nafsu.

 Pernah suatu kali Sapi marah karna saat Jerapah kissing her ear, Jerapah menyebut kata “sa” secara lirih beberapa kali. Saat Sapi sadar betul dengan apa yang ia dengarkan, dia langsung menatap Jerapah dan Jerapah pun seperti sadar dengan kesalahannya. Seperti sedang melakukan sesuatu dengan hewan yang salah. Hal itu sangat menusuk perasaan Sapi. Seperti she is not meant to be atau Sapi merasa bahwa Jerapah seperti membayangkan melakukan itu dengan betina lain. Perlakuan itu membuat kedua mahluk itu terdiam. Jerapah berkilah bahwa “sa” itu untuk menyebut Sapi namun Sapi tidak percaya karna bila ingin memanggil Sapi, harusnya Jerapah menyebut kata “pi”nya. Sayang sekali karna sifat Sapi yang entah terlalu polos bin bodoh ataukah dia sedang belajar mempercayai seekor pejantan untuk sekali lagi, akhirnya mereka berbaikan.

 Hubungan mereka berjalan cukup baik karna pada dasarnya mereka adalah mahluk-mahluk yang terbiasa menjalani hidup dengan teman-temannya masing-masing. Sehingga kadang mereka hanya bisa bertemu seminggu sekali atau bahkan kurang dari itu. Ditambah lagi dengan sifat cuek Sapi yang sudah melegenda ataupun sifat ngga mau tau si Jerapah yang memang semakin terasah semenjak dia disakiti untuk terakhir kali membuat kedua mahluk itu seperti tidak ambil pusing dengan bentuk hubungan mereka. Tetapi beberapa hari terakhir, Sapi seperti mempunyai feeling yang buruk bahwa Jerapah akan pergi meninggalkannya. Entah untuk menggapai cita-citanya yang setinggi lehernya itu ataukah karna memang Jerapah sudah mendapatkan apa yang dia inginkan dari Sapi. Pada dasarnya harusnya Sapi tidak banyak kehilangan karna Sapi belum melakukan segala sesuatu terlalu jauh dan Sapi adalah suatu mahluk yang entah kenapa bisa cepat mendapat pejantan yang mengisi hidupnya, namun tidak untuk kurun waktu yang lama. Sehingga sepertinya Sapi ingin mempertahankan pejantannya yang terakhir ini karna Sapi sepertinya sudah lelah memulai suatu hubungan yang baru dari awal lagi. Semuanya itu bertambah buruk karna Jerapah tidak dapat dihubungi untuk beberapa waktu terakhir, sehingga Sapi seperti bertanya-tanya tentang feelingnya yang seringkali benar terjadi itu. Untung Sapi adalah mahluk yang kuat dimana ia selalu percaya bahwa untuk mendapatkan pelangi, dia harus tahan dengan adanya hujan yang seringkali mengguyur dengan derasnya.


Tahukah kalian?bahwa dari sample cerita di atas, aku bisa mendapat beberapa pelajaran..
1. Walaupun sekarang sedang marak-maraknya hubungan yang dimulai dari situs jejaring seperti mukabuku, tuiter atau peluruk dan bahkan ada salah satu dosenku di kampus dulu yang bisa mendapatkan istri dari situs begituan. Namun alangkah baiknya tidak lantas membuat kita percaya begitu saja dengan data diri atau foto yang ditampilkan. Tak jarang kejadian kan begitu ketemu langsung ternyata tukang ngupil atau mukanya astapiruloh bikin ilfil. 
Jadi inget aku punya temen cowo yang pernah dapet telpon salah sambung gitu dari salah satu cewe. Tapi dia sambut baik. Alhasil setelah berhubungan via telpon selama kurang lebih 3 bulan, mereka sekarang saling memanggil “beibh” satu sama lain..hiyuuuuuuuuh..no offense lho ya?cuma there’s something wrong with cewe salah sambung itu. Dari cerita temenku itu, katanya cewe itu anak orang kaya se-Godean (haha), uda gitu rumahnya gede, punya pabrik distro (hah?pabrik??) dan ayahnya punya usaha apa gitu di Bali. Tapi yang aneh adalah..cewe tersebut tidak pernah mau kalau diajak ketemuan sama temenku itu. Adaaaa ajaaaa alesannya. Mulai dari sibuk kuliah, sibuk ngurus pabriknya (hiyaaa..) dan terakhir adalah dilarang papanya dan akan dijodohin sama anak temen papanya (emangnya Siti Nurdeli?ups,itu nama guru SMAku dink..hehe). Kalau mau didatengin ke pabriknya, dia ga mau. Kalau didatengin rumahnya, bilangnya uda mau pindah. Pokoknya sinetron banget dah. Bodohnya temenku itu cukup stupido dan percaya aja sama kata-kata si cewe salah sambung itu. Untungnya setelah kritikan pedas dari temen-temennya selama beberapa waktu, temenku itu akhirnya mau menyudahi hubungan tidak sehat mereka itu dan mereka sekarang jadi “kakak-adik” aja (halah, same aje..mane ade kakak-adik bneran jaman sekarang???).

Jadi intinya adalah kudu selektif sodara-sodara. Ada baiknya kalian kenal juga dengan teman-temannya dan bahkan mungkin lingkungan keluarganya, supaya tidak tertipu mentah-mentah dengan casing luarnya aja. Tapi tetep aja ada one in de million dimana hubungan dari situs jejaring bisa berjalan lancar hingga jenjang perkawinan. Congrats deh buat yang bisa..

2. Sudah merupakan sifat dasar wanita adalah suka dimanja, tidak terkecuali untuk hewan seperti Sapi. Ada kalanya pria-pria yang playboy, player atau sebangsanya sudah tahu dengan kelemahan wanita yang satu ini. Jadi tak heran mereka akan memperlakukan wanita incaran mereka secara professional atau gentleman sekali supaya pada akhirnya mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau apapun itu. So,beware gurls. Don’t be afraid to be assertive. Dare to say NO. Although it can make him become angry. We can learn that the honest and responsible man can accept our rejection. If he become upset, it means he wanted something or just wants our body. Aku pribadi juga suka disayang, terkadang juga dicium namun di dahi. Entah kenapa rasanya bila di dahi itu sepertinya tulus menyayangi kita, tanpa ada nafsu yang mengiringi. Tapi itu pendapatku pribadi sih, ga tau kalau kalian.

3. Ketika pria menarik diri atau tidak bercerita apapun selama beberapa waktu, umumnya wanita akan gelagapan dan mulai negative thinking pada dirinya sendiri, “Apakah aku melakukan kesalahan?apakah dia sudah tidak suka aku lagi?apa aku menyinggung perasaannya ya?. Sama seperti yang terjadi pada Sapi dan Jerapah. Saat Jerapah menghilang tanpa kabar, tanpa sadar Sapi mulai gelagapan dan merasa kehilangan. Sama halnya denganku, terkadang aku selalu saja berpikir ada yang salah denganku bila pacar-pacarku dulu ada yang diam saja tanpa sebab atau tidak dapat dihubungi selama beberapa hari. Terutama bila sehabis kencan mereka tidak menghubungi baik sms atau telpon lagi. Aku pasti mulai berpikir apakah ada yang salah dengan kencan yang tadi. Padahal belum tentu pikiran lelaki seperti itu. Bisa saja mereka kehabisan pulsa, atau memikirkan pertandingan bola yang akan disiarkan malam harinya atau hal-hal lain yang sebenarnya tidak berhubungan dengan kita.

Jadi mulai sekarang para wanita harus belajar santai dan berpikir positif pada dirinya sendiri. Kalaupun ada yang mengganjal di hati, tidak ada salahnya dibicarakan dengan baik kepada pasangan masing-masing. Toh, sudah sama-sama dewasa. Belajar jujur pada perasaan masing-masing dan berani mengungkapkannya itu sudah perubahan yang cukup baik bagi psikis wanita lho. Selamat mencoba..

TransFeRens…


Beberapa tahun yang lalu,aku sering mendengar kata ini di dunia perkuliahanku.

Seringkali dosen-dosen senior mewanti-wanti para calon Psikolog supaya saat mereka buka praktek,mereka tidak terjebak dengan hal ini.

Transferens bukan malpraktek sodara-sodara. Bukan juga praktek terselubung khas mak er*t yang pandai membuat segala sesuatu tampak “magnificent” itu. Transferens adalah suatu perpindahan perasaan yang umumnya bisa terjadi karena hubungan atau pertemuan yang intens dimana proses curhat seringkali terjadi. Hal ini diharamkan kepada Psikolog yang buka praktek konseling karena umumnya karena jam konseling yang bertahap dan pasien yang terus menerus menceritakan pengalaman dan bahkan rahasia terdalamnya, akan membuat salah 1 pihak akan jatuh hati pada pihak yang satunya. Hal itu dianggap tidak sesuai dengan kode etik Psikologi.

Namun yang terjadi..

Aku belum Psikolog sodara-sodara. Aku hanyalah Sarjana Psikologi tapi Transferens itu sudah sering aku lihat dan bahkan terjadi padaku. Umumnya hanya karena sms-an,chattingan dan berlanjut curhat via telpon. Hal itu seringkali diderita oleh para lelaki yang menjungjung tinggi kemaskulinan mereka. Dimana mereka selalu beranggapan bahwa hanya lelaki banci yang suka curhat dan mungkin pake nangis-nangis dalam curhatannya. Alhasil tidak ada yang namanya sharing ato curhat sesama lelaki di dunia mereka. Hal itu cuma dilakukan karena gengsi ato biar tidak dianggap banci. 

Alhasil, mereka mencari “pelampiasan cerita” ke mahluk-mahluk Venus yang umumnya memang suka bercerita dan menampung cerita. Mahluk Mars tersebut mulai bercerita kepada para sahabatnya sendiri atau sahabat pacarnya yang bergender wanita dengan alasan sahabatnya itu adalah lebih sama-sama tahu tentang perasaan para wanita.

Tetapi yang terjadi adalah proses Transferens itu sendiri. Tahukah sodara dengan pepatah Jawa yang berbunyi “witing tresna jalaran saka kulina”?. Yaitu awalnya suka oleh karena terbiasa. Apalagi wanita adalah mahluk yang bisa luluh karena terbiasa. Akibatnya, yang rencananya cuma curhat menjadi proses pedekate terselubung.

Awalnya curhat biasa, berkeluh kesah tentang pasangan masing-masing. Namun saat pasangan curhat kita itu memberikan pendapat yang jauh lebih baik atau lebih dewasa atau lebih pengertian dari pasangan kita, yang terjadi adalah kita mulai membandingkan. Antara pacar kita dengan pasangan curhat kita itu. Alhasil semboyan bahwa “rumput tetangga memang selalu lebih hijau” menjadi kenyataan. 

Proses transferens ini cukup menakutkan bila terjadi dalam keluarga atau rumah tangga itu sendiri. Saat suami jenuh di rumah, istri hobinya marah-marah, anak-anak yang bertambah besar namun kenakalannya juga bertambah kali lipat dan tugas kantor yang semakin menumpuk. Yang terjadi adalah proses transferens kepada teman sekantor namun yang berbeda jenis kelamin dengan alasan bahwa teman sekantor umumnya bisa mengerti permasalahan di kantor pula. Namun lama-kelamaan teman sekantor itu berubah menjadi WIL atau wanita idaman lain. Ditambah pula jika si teman kantor yang berjenis kelamin wanita itu tidak tegas dengan situasi tersebut. Jangan pernah macam-macam dengan rumah tangga orang lain dengan alasan apapun. Karna karma itu berlaku. Tidak ada jaminan bila pria yang meninggalkan istrinya demi kita, tidak akan meninggalkan kita demi wanita lain juga. It’s a habit, jadi akan menjadi kebiasaan tanpa disadari.

 Percaya atau tidak, Transferens ini bisa dipupuk dari masa pacaran. Aku mengalami bahwa saat lelaki yang sudah in relationship menjalin hubungan baik dengan kita. Lanjut dengan menceritakan masalah pribadinya atau yang berhubungan dengan pacarnya. Bila kita menanggapinya dengan baik atau bermaksud baik dengan memberikan pemecahannya, yang terjadi adalah proses transferens itu sendiri. Lelaki tersebut akhirnya menjadi terpesona dengan cara kita menghadapi masalah dan mulai merasa “nyaman” dengan keberadaan kita. WARNING! Ini adalah tanda-tanda bahaya, karna lelaki tersebut mulai merasa ketergantungan terhadap kita dan biasanya akan membandingkan sifat-sifat pasangannya dengan kita. Padahal belum tentu sifat kita jauh lebih baik, karna pada fase ini si lelaki hanya akan melihat kejelekan-kejelekan pasangannya tanpa mengingat hal-hal yang membuatnya jatuh cinta kepada pasangannya tersebut.

 Bila aku adalah wanita yang jahat, aku pasti akan bangga dengan posisiku saat ini karna aku bisa membuat beberapa lelaki yang in relationship menjadi ketergantungan dan bahkan menyatakan cinta kepadaku. Tapi apakah itu adil?secara aku juga wanita yang harusnya juga bisa merasakan bila ditempatkan pada posisi wanita yang ditinggalkan. Oleh karena itu ada baiknya kita bisa tegas, baik kepada diri sendiri maupun kepada lelaki tersebut. Kepada diri sendiri dengan cara bercermin dan menyadari betul bahwa tidak baik “mengingini milik orang lain” dan kepada lelaki tersebut dengan cara membatasi hubungan sebatas teman. Dimana tidak ada teman berbeda gender yang terlibat kontak fisik ataupun pembicaraan yang terus-menerus misalnya sms atau telpon berkali-kali dalam sehari. Ada batasan tertentu yang secara dewasa harusnya sudah kita ketahui dan kita terapkan dengan baik. Alangkah baiknya jika kita bisa menunjukkan bahwa kita bukan wanita sembarangan dan bahwa tingkah lakunya itu akan menyakiti orang lain dan dirinya sendiri pada akhirnya.