..and the cold is never bothering me anymore..

Wrong is wrong, even if everyone is doing it..

Right is right, even if no one is doing it..

Selasa, 25 Februari 2014

Nekat Travellers .. (part 1)



               Sudah lama sekali rasanya ga nulis atau ngeblog yah. Bukan karena ga ada yang mau ditulis. Banyak aslinya secara tempat sampah kosan aja setiap hari dibuang isinya sama penjaga kosku. Apalagi isi otak ini yang setiap hari diisi oleh hal baru. Mungkin karena kebiasaan orang pada umumnya, pulang kerja capek jadinya mau meluangkan waktu untuk menulis itu malas. Lebih baik dipake tidur-tiduran sambil BBM-an barangkali.
                Jadi kali ini aku mau bercerita tentang hobi atau kesenanganku. Apakah itu? Eng ing eng.. yaitu travelling. Tempat yang paling sering dituju adalah pulau, pantai, air terjun, waterboom, kamar mandi. Yah, segala sesuatu yang berhubungan sama air lah. Padahal rasi bintangku Virgo lho, bukan Aquarius tapi entah kenapa aku suka sekali yang namanya air. Asal bukan air hujan aja.

                Kebetulan yang disengaja, pekerjaanku selama ini cukup mendukung hobiku untuk jalan-jalan itu. Harus mau ditempatkan di seluruh Indonesia. Yak, itulah syarat utama untuk mendaftar posisi di kantor yang aku lamar ini pada waktu itu. Jelas aku iyakan karena lumayan jalan-jalan gratis dibayarin kantor. Mulai dari terdampar di kota minyak yang puanasnya setengah mampus. Udah gitu ngga ada pantai, adanya mall cuma sebiji yang tiap weekend diisi orang-orang kantor juga yang ketauan banget niatnya cuma pengen ngadem dari hawa panas di luar yang panasnya naujubileh. Namun karena covernya sampai ke Tanjung Pinang yang notabene sebuah pulau kecil di sebelah Batam dan Singapura, lumayanlah bisa sampai sana gratis. Sayang sekali cabang Batam saat itu belum dibuka, padahal menyenangkan sekali apabila kita bisa menyeberang ke Singapura dari Batam hanya dengan ngesot sedikit. Ngesot pake kapal maksudnya. J Selain itu pernah juga terdampar di selatan Sumatra. Yup, Lampung bos. Kota seribu pantai kalau aku bilang. Pantai terdekat hanya 30-45 menit dari kantor. Itupun pantai dengan banyak pohon kelapa, bukan pantai seperti di Bali. Jadi bisa dibayangkan hampir setiap weekend aku diculik oleh trio begundal dari Bandarjaya (2 jam dari Lampung) yang isinya anak rantau juga seperti aku untuk main ke tiap pantai di Lampung. Hampir semua aku sambangin, yang belum mungkin hanya Kiluan (pantai laut lepas di barat Lampung yang jalurnya untuk menuju ke sana kurang begitu baik dan dikelilingi jurang namun isinya adalah lumba-lumba laut lepas).

                Mungkin banyak orang bertanya kenapa aku suka sekali ke pantai. Menurutku itu pertanyaan mudah. Daripada main ke Mall dimana nantinya hanya lapar mata dan kecenderungan wanita itu suka membeli barang-barang yang tidak dia perlukan, maka lebih baik ke pantai dan mendapatkan ketentraman hati dari debur ombak yang menyejukkan itu. Hasek.. :)

                Pantai itu passion menurutku. Laut itu obat bagiku. Bahkan di saat banyak hal yang menjadi permasalahan hidup seseorang, ada kalanya orang tsb membutuhkan waktu untuk menenangkan diri atau sekedar lepas dari rutinitas hidupnya. Mungkin bagi sebagian orang, aku akan dianggap tidak memikirkan masa depan. Tidak memikirkan impian untuk beli rumah atau barang-barang lain untuk nantinya aku hidup berumahtangga. Yang mungkin tidak orang-orang itu ketahui, aku pernah mempunyai impian. Aku juga pernah menabung untuk kehidupan masa depanku dengan orang yang saat itu menjadi pasanganku. Namun kadang aku berpikir bahwa aku membatasi diri untuk tidak terlalu bersenang-senang dengan diriku sendiri. Jadi saat aku sudah tidak ada pasangan, pantai dan laut itu semacam obatku. Bahwa aku pun berhak berbahagia. Bahwa aku tidak seharusnya meletakkan kebahagiaanku pada orang lain atau pada suatu kondisi tertentu. Jadi saat orang bilang bahwa tidak seharusnya aku menghabiskan uangku untuk wisata ke Makasar kemarin November atau ke Bali-Lombok kemarin Januari, mereka tidak tahu bahwa travelling itu obat. Obat dari segala rutinitas dan kepenatan. Pernah dengar bahwa travelling lah sejauh mungkin selama kamu muda, karena pada saat tua nanti akan ada hal-hal lain yang harus dipikirkan. Dan apabila ada berkat berlebih, mungkin kita bisa travelling juga dengan keluarga atau pasangan kita nanti. Namun anggaplah sebagai investasi apabila kita pernah mengunjungi suatu daerah, karena pasti ada sesuatu yang kita ambil dari waktu dan keadaan pada saat kita travelling tsb.

                Travelling yang menyenangkan itu biasanya adalah backpacker. Jangan dikira kalau aku pergi ke suatu tempat itu pasti ramean. Belum tentu bro. Biasanya cenderung sendirian (perginya) namun di tempat yang dituju sudah bersiap bala tentara yang siap mengantar dan mengurus akomodasi..hehe..itulah gunanya punya banyak teman di banyak cabang/daerah menurutku. Jadi setiap kali kita ingin berwisata ke suatu tempat, kita hanya menyiapkan tiket pulang pergi dan uang untuk oleh-oleh tentu saja. Misalnya saja pas ke Makasar kemarin November, aku berangkat dari Bandung ke Jakarta dulu baru kemudian pesawat langsung ke Makasar. Aslinya sih yang dituju adalah Pantai Bira di Bulukumba (6-7 jam perjalanan darat dari Makasar). Namun karena kakek dari kawan yang jadi tour guideku saat itu meninggal pada saat aku tiba di Makasar, maka aku hanya bisa ke Pulau Samalona, Pantai Losari dan Air Terjun Bantimurung. Maklum, hanya 4 hari saja aku di Makasarnya. Itupun juga modal tiket saja karena akomodasi dan penginapan sudah disediakan oleh kawan-kawan di sana. Jadi yang bilang travelling itu harus mahal tuh mungkin karena tidak punya banyak kawan :p Padahal ke Makasar itu juga sifatnya mendadak, karena niatnya ke Bali namun yang di Bali saat itu tidak siap jadi langsung switch ke Makasar. Gapapalah, yang penting kan liburannya.

                Kemudian pada saat ke Bali dan Lombok bulan Januari. Kali ini niat dan terencana karena temen yang di Lombok pas mudik ke rumahnya di Ampenan, Lombok di bulan tsb. Kalau ga ada temen di Lombok, jujur aku ga akan berani backpacking sendiri dari Bali ke Lombok. Bukan karena ga ada uang, tapi karena cenderung ga aman untuk wanita backpackeran sendiri ke sana via laut. Yup, via laut bro. Seperti yang aku ceritakan di atas, aku cenderung mengandalkan teman-teman yang luar biasa untuk mengantarku kesana kemari pada saat aku berlibur di daerah jajahan mereka. Namun ada kalanya mereka juga sedang tidak bisa diandalkan untuk mengantar. Entah untuk urusan keluarga atau urusan pekerjaan mereka. Sehingga saat itu aku diantar dari Denpasar ke Padang Bai (pelabuhan di Bali) untuk nantinya naik kapal menuju Pelabuhan Lembar (di Lombok). Aku diantar jam 10 malam, tiba di Padang Bai jam 12 malam. Bayangin aja suasana pelabuhan jam segitu. Untung aku uda expert naik kapal dari Bakauheni ke Merak pas di Lampung dulu. Cuman bedanya kali ini ngeteng alias naek sendiri dengan menggotong koper sendiri ke atas kapal. Kengerian terjadi pada saat di atas kapal. Kenapa aku tidak sarankan wanita berangkat sendirian via laut ini dikarenakan di dalam kapal ternyata jumlah wanitanya bisa dihitung dengan jari alias sedikit sekali. Malam itu kuhitung cuma ada 5 wanita termasuk aku, agak panik sih cuman kadang aku bisa dihitung setengah lelaki jadi aku usahain sok kuat. Aku ambil tempat duduk di pinggiran. Tempat duduknya berbentuk kasur. Kayak bus tingkat di film Harry Potter yang Prisoner of Azkaban, nah kayak gitu dah cuman ini di dalem kapal. Sengaja ambil yang di pinggir jalan supaya sewaktu-waktu bisa kabur kalau ada yang ganjil. Dan emang bener, sepanjang malem aku gabisa tidur karena di kasurnya banyak kutunya ditambah banyak pria-pria aneh di sekelilingku. Like what? Here’s the explanation.


1.       Pria pertama, duduk di depanku di kursi penumpang biasa menghadap ke arahku. Akunya tidur di tempat duduk berbentuk kasur. Bisa dibayangkan dong ya. Aku tiduran ngadep ke arahnya, dianya duduk ngadep ke arahku. Sumpah, awkward bin aneh banget sikonnya. Ditambah cahaya lampu kapal yang agak redup, pas banget lah. Pas banget pengen kaburnya. Tapi mau kemana nggotong-nggotong koper sendirian. Belahan kapal yang lain tuh penumpangnya lebih aneh bin creepy. Jadi ya aku tahan-tahanin. Belum lagi manusia normal pada umumnya kalau ke gep lagi ngeliatin orang lain kan malu ya, orang ini mah kaga. Dia ngeliatin aku, aku liatin balik, dianya santai tetep ngeliatin. Ya ujung-ujungnya aku yang keki. Tidurnya nutupin muka pake tangan biar ga dia liatin.

2.       Pria kedua, tidur di depanku ngadep aku. Tiap kali aku kebangun terus duduk, dia slalu kegep lagi ngeliatin aku. Agak-agak aneh namun bisa kutangani karena kutinggal tiduran lagi aja, toh muke dia ga keliatan kalau sama-sama tiduran.

3.       Pria ketiga, tidur di 2 row sebelah kiriku. Sebelah kiriku persis itu kosong, kuisi dengan tas koper kecilku biar ga ilang kalau-kalau ak kebablasan tidurnya. Pria ini awalnya baik-baik aja karena pas aku datang bawa koper, dianya lagi tidur. Eh menjelang kapal merapat kan kapal membunyikan peluit jadinya semua orang bangun. Baik aku dan dia sama-sama terduduk bangun. Awalnya sepele, aku orang yang cukup fotogenik jadinya amat sangat sadar kamera. Pas nengok ke kiri kok dia lagi duduk dengan paha diangkat dan hapenya menghadap ke aku. Ga hanya itu saja, tiba-tiba ada bunyi “jepret” agak kenceng dari arahnya. Godamit, gue dipotret paparazzi ga jelas! Aku nengok dong ke arahnya. Tapi dianya malah ngeliatin balik dengan posisi hape masih di keadaan yang sama. Keki dong ya. Belum lagi aku hitung ada kali 3 kali dia jepretin itu hape ke arahku. Alhasil aku langsung angkat koper dan pindah ke arah kanan kapal. Untung aku nemu ibu-ibu berjilbab lagi tidur. Selamat kataku.


Itulah kenapa ga selamanya backpacker sendirian itu baik untuk wanita. Backpacker via laut dari Bali ke Lombok ini salah satunya. Untung selama di kapal aku ditemenin via telpon oleh orang-orang terdekatku. Walaupun sempet dikatain macem-macem sama orang-orang terdekat itu karena memilih jalan laut daripada jalan udara. Yaiyalah, namanya backpacker itu hukum ekonomi berlaku keleus. Harga tiket pesawat Bali – Lombok sekitar 250-350ribu. Sedangkan harga kapal ini cuma 40ribu. Uang selisihnya bisa untuk beli oleh-oleh lah. Walaupun harga yang harus dibayar ya harus 5-6 jam perjalanan, bukannya 1 jam perjalanan. Ditambah ketemu orang-orang aneh di kapal itu. Tapi itu yang namanya pengalaman. Kalau naek pesawat mah ya gitu-gitu aja pengalamannya, ga ada yang baru kan? Ngeles dot com. J Itulah kadang yang dibilang temen-temenku sebagai nekat travelers. Hanya benar-benar mengandalkan rasa percaya bahwa temen-temen yang asli sana akan menunjukkanku dan mengantarkanku ke jalan yang benar. Bahkan bertanggungjawab untuk hidupku selama di sana. Makanya modal tiket PP pun sudah cukup untuk mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Selanjutnya masih ada beberapa pulau dan beberapa pantai di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku yang masih ingin aku kunjungi. Lagi-lagi harus mulai mensortir nama-nama teman yang bisa diandalkan tentunya. Dan menunggu saat yang tepat, saat tabungan sudah cukup atau saat profit perusahaan dibagikan ke karyawan misalnya. Yang pasti sih segala sesuatu itu mungkin apabila kita memang niat. Contohnya ya anak muda dari Solo yang sebelumnya belum pernah keluar rumah selain ke Jogja ini sekarang sudah pernah ke Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Tinggal Maluku dan Irian saja yang belum pernah aku injak. And it will be soon, I promise. :)

Jumat, 29 April 2011

Beda 1 Jam (menurutku)



[hanya] beda satu jam
Hanya beda satu jam? katamu
Hanya terpisah 1 pulau, 2 kali naik pesawat dan 1 kali transit? tambahmu
Hanya terpisah waktu 6 bulan? lanjutmu.

Oke, sekarang aku jelaskan arti beda 1 jam.
Beda satu jam artinya kamu siap siap bangun. Sedangkan aku masih terlelap.
Beda satu jam artinya kamu sudah di kantor. Sedangkan aku baru selesai mandi.
Beda satu jam artinya kamu sudah mau makan siang. Sedangkan aku baru memulai kesibukanku.
Beda satu jam artinya kamu udah mulai bersantai dan bersiap makan malam. Sedangkan aku masih berkutat dengan segala urusanku.
Beda satu jam artinya kamu sudah terlelap. Sedangkan aku baru siap diajak ngobrol.
Beda satu jam artinya aku mungkin akan lupa untuk mengingatkanmu makan siang karena masih sibuk dengan psikotes atau interview.
Itu arti beda satu jam menurutku.

Sekarang kita bicarakan dampak dari beda satu jam itu.
Aku terlalu lelah menunggumu menelponku. Sedangkan kamu terlalu sibuk untuk menghubungiku.
Kamu tau berapa banyak hubungan gagal karena beda satu jam itu? banyak. Aku tidak punya data akuratnya. Mungkin bisa jadi ide untuk diadakan survey.
Dampaknya lagi. Ketika kita memaksakan diri yang ada hanya emosi yang meningkat.

Hanya terpisah 1 pulau, 2 kali naik pesawat dan 1 kali transit katamu?
1 pulau, 2 kali naik pesawat dan 1 kali transit artinya kamu tidak bisa datang dengan mudahnya ketika suatu saat aku ingin bertemu.
1 pulau, 2 kali naik pesawat dan 1 kali transit artinya kamu tidak bisa datang dengan gampangnya ketika aku butuh teman curhat atau ketika aku sedang sensitif karena tamu rutinku menjelang datang.
1 pulau, 2 kali naik pesawat dan 1 kali transit artinya untuk sekedar bertemu denganmu aku harus merencanakan segalanya jauh jauh hari. agar ketika aku bisa menjengukmu tidak bentrok dengan urusan urusan yang lain.
1 pulau, 2 kali naik pesawat dan 1 kali transit artinya aku akan sangat khawatir ketika kamu sakit. meskipun itu cuma flu. karena aku tidak bisa datang sekedar membawakan obat dan sup hangat (dan bagaimana perasaanku saat kamu operasi di sana kemarin?).

Hanya terpisah waktu 6 bulan?
Kamu tau arti 6 bulan berpisah darimu?
Artinya setiap malam aku sulit tidur meskipun badan sudah sangat lelah, mata sudah sangat berat karena aku hanya bisa tidur lelap setelah mendengar suaramu.
Artinya 6 bulan aku melewati hari dengan mencoret kalender setiap harinya.
Artinya setiap hari aku melewati hari hari yang seolah tak berujung hanya untuk melihatmu lagi.
6 bulan yang sangat sangat melelahkan.

Ah, 6 bulan akan sangat cepat berlalu..sanggahmu. Nikmatilah dan mengalirlah, supaya hubungan ini tidak menjadi suatu hal yang membosankan dan menegangkan.
Mungkin iya bagimu. Kamu punya banyak aktivitas, hiburan, acara, yang bisa mengalihkan perhatianmu.
Disini aku hanya teralihkan ketika jam kantor, diajak gerombolan siberat main ke pantai dan saat nonton IMB. Sisanya? hampir setiap saat aku memikirkanmu.

Jujur, aku mulai lelah dengan semua ini. Tiga hal itu tak mudah bagiku dan ini tidak akan mudah bagi kita.
Bukan aku pesimis. Aku hanya ingin mengingatkanmu tentang 3 hal ini. 3 hal yang awalnya kita terlalu meremehkan. dan ketika kita lengah, 3 hal ini akan membunuh hubungan kita.
Sekarang, aku serahkan padamu. siapkah kamu dengan semua ini.
Sanggupkah kita menyadari dan mengatasi hal ini.
Sebelum kita melangkah terlalu jauh.

*Dipersembahkan untuk pasangan-pasangan yang sanggup berdiri tegak dengan hubungan jarak jauh mereka dan untuk inspirasi yang mungkin telah mereka bagikan kepada pasangan lain yang terjebak dalam situasi yang sama.*

Sabtu, 09 Januari 2010

10 Things I Hate About You..

beberapa hari ini temen2 di FB pada keinget pilem 10 Things I Hate About You..
jadi aku iseng tulis puisi yg ada di pilem komedi-romantis itu..
here we go..


I hate the way you talk to me
And the way you cut your hair
I hate the way you drive my car
I hate it when you stare

I hate your big dumb combat boots
And the way you read my mind
I hate you so much that it makes me sick
It even makes me ryhme

I hate the way you're always right
I hate it when you lie
I hate it when you make me laugh
Even worse when you make me cry

I hate the way you're not around
And the fact that you didn't call
But mostly I hate the way I don't hate you
Not even close, not even a little bit, not even at all

overall,
perasaan seperti di atas sangat menyiksa..
menyadari bahwa kadang dia bgitu sangat menjengkelkan..
sangat tidak peka bahwa tindakannya kadang menyakiti kita..
namun kita secara sadar mengakui bahwa kita juga tidak mau hidup tanpa dia..
sungguh merepotkan memang wanita itu..
hehe..